*
*
*
*
*
*
*

23.8.05

Entah...

Entah...ini kali keberapa aku tlah mengirimkan kata-kata rindu yang tak pernah terjawab..aku sudah lupa...dan mungkin saja bulan juga tlah lupa pada malam-malam yang telah tautkan kita dengan seribu canda..kata-kata mesra..bahkan keinginan dan hasrat yang menggebu diantara kita untuk saling berbagi kasih sayang, cinta...dan menikmati betapa kebebasan itu sangatkah indah adanya.
Aku sadari, begitu banyak rindu yang menghentak ingin segera tertumpah, karena mungkin saja pundi-pundiku tak lagi cukup tuk memuat rinduku padamu...
Namun aku masih saja mencoba untuk menyadari betapa jarak terbentang memisahkan kita, serta berbagai kesibukan yang memaksa kita untuk tak menghempaskannya..
naif bila aku mengingkarinya....
Mungkin malam tak lagi berwarna, dan aku pun di sini tlah mencoba membaca apa yang dihembuskan angin kepadaku...karena mungkin saja kau titipkan rindumu untukku, tapi yang kudapat hanyalah kenyataan bahwa semakin aku mencoba...semakin perih yang aku rasakan....
Haruskah aku menutup pengelihatan dan pendengaranku demi sebuah kasih sayang??
Ataukah kubiarkan hatiku terhempas menjadi serpihan-serpihan yang suatu saat kan terhempas oleh sang angin??
Aku sakit...adakah kau rasakan getirnya di lubuk hatimu??
Mungkin saja aku lelah....tapi aku takkan pernah menyerah...

21.8.05

Kau titipkan padaku sebongkah
kesedihan untuk kujaga,
yang dengannya kulalui malam-malamku,
sementara di balik pintu itu kau menghilang
dan entah kapan kembali mengambil titipanmu.

Prosaku

Andai kau tahu, kau adalah bulan benderang yang mengajarku tentang kasih sayang. Tetapi aku tak ingin mencintaimu seperti mencintai rembulan, karena itu berarti aku tak bisa memelukmu dan memberi ciuman. Adalah kecantikan tubuhmu, candamu, marahmu yang aku rindu, sedangkan cantik ruhmu telah aku gauli setiap waktu. Tetapi alhasil, para pecinta menganggap itu dosa. Bagiku tubuh itu yang layak kupeluk cinta, meski tak kekal dan niscaya menua..sayang, terkadang kuingin mengusir rembulan karena ia telah menghuni kamar yang seharusnya milikmu. Sedangkan aku takut tidur sendirian. Meski dengan ruhmu aku selalu bercakap, bercengkrama, tanpa tubuhmu hanya seperti hantu rasanya.
mungkin kau akan menjadi semakin ragu pada diriku, pada dirimu sendiri. Maka aku akan menyarankan untukmu mendengarkan detak jantungmu sendiri, dan aku akan bersiap-siap terbakar matahari begitu fajar pecah nanti. Kita sama tahu, cinta adalah nama lain dari keraguan. Tetapi, Sayang, bukankah keraguan pula yang melahirkan puisi-puisi kita? Aku telah begitu akrab dengan ruhmu yang ragu, bukankah ruh kita telah lama saling mencumbu? hadirmu adalah jawaban setiap keraguanmu, keraguanku. Dialah prosa yang selama ini belum pernah berhasil aku tuliskan. Kerinduanku padamu adalah kerinduanku pada setiap hembusan nafasmu, aroma tubuhmu, candamu...bahkan amarahmu... karena setiap kulihat gambarmu sejak itu pula aku terkena kutukan untuk slalu merindukanmu!!

Untukmu...Yang Jauh

"Kamu keliru... dan semua orang lain keliru, bila berkata bahwa aku tak mencintaimu. Benar dan adalah benar semata, jika aku memang mencintaimu. Benar, sungguh benar bila aku turut bersusah hati melihatmu jadi seorang penyedih. Dan adalah benar yang sungguh-sungguh benar, bilaku dengan rapuh dan kokohku selalu hendak memintamu percaya: jadikanlah aku tongkat bila kamu rapuh. Tetapi kita tinggal di dunia yang aneh. Dunia yang sudah di kapling dan disekat. Dunia yang terdiri dari tembok-tembok pemisah dan jurang-jurang pembeda. Tuhan telah menciptakan cinta yang sempurna. Dan manusia, dengan santun mengatas namakan asma Tuhan, untuk mengatur kehidupan cinta. Sebagaimana mereka mengatur tumbuhnya bayam di perpetakan lahan pertanian. Cintaku kepadamu ditumbuhkan sendiri oleh Tuhanku. Dalam norma, yang bahkan bisa jadi malaikat selalu mengawasi, bahkan ketika kita sedang merasa di ujung sunyi , ia tumbuh senantiasa mewangi.Tradisi menyebutkan: Bila ada seorang pria mencintai wanita dan sebaliknya, dan apabila di antara keduanya memang telah tumbuh perasaan yang sama, maka sungguh ada baiknya orang-orang yang berpasangan itu kita sebut sebagai kekasih, suami istri, terang dan gelap. Sejoli yang disatukan oleh cinta Tuhan. Tetapi manisku, menjadi apa yang disebut kekasih, suami dan istri, terang dan gelap, hanyalah sebuah hubungan yang bersyarat, yang memateraikan ikatan satu sama lain sampai ke dalam jiwa. Menjadi kekasih adalah sama artinya menginginkan sesuatu dari yang lain. Cinta yang diajarkan Tuhan sendiri, yang harus mencapai titik kosong dalam kepenuhan isinya, yang oleh karenanya tak punya pinta, mencapai titik "hampa" menjadi koyang dalam hubungan sepasang kekasih menurut materai norma. Menjadi sepasang terang dan gelap hanya menjadi pemisah belaka. Selalu bersyarat. Adakah cinta memerlukan janji, komitmem,sumpah, iman dalam perkawinan di mesjid atau di gereja? IA tak pernah memerlukan apa-apa. Ia ada untuk dirinya saja. Tak perlu lagi ada cincin yang melingkar di jari manis. Tak ada mas kawin. Dengan begitulah, cinta bisa dirayakan. Sebab ia terlampau kuat untuk diteguhkan oleh sesuatu yang lain di luar dirinya. Maka yang lebih penting dari segala-galanya, menikahlah dengan cincin yang terbuat dari hatimu sendiri. Kedatanganku di hidupmu bukanlah suatu kebetulan semata. Tuhan sendirilah yang mempertemukan kita.
__________________________________________________

Hadirmu

Masih seperti malam-malam kemarin...ku hujat kerinduan dengan segala pernik-perniknya hingga kegelapan pun tak lagi mampu menyembunyikan kesunyiannya padaku!!
Aku terdampar dalam satu penantian, menangis dan tertawa bersama perihnya luka yang kian terasa..
Sedang kini bayangmu telah hadir tawarkan sayap-sayap cinta yang mungkin kan membawaku terbang jauh..entah kemana.
Namun aku hanyalah anak manusia, seorang pendosa... yang telah kejam membiarkan sepotong hati milik orang ku pungut...ku simpan...lalu ku jaga dengan sepenuh hati...meski mengorbankan hati yang lainnya!!
Di sisi hatiku...betapa aku sungguh menginginkan hati berlabuh..tapi keberingasan dunia tlah mematahkan sayapku hingga terbangpun aku tak mampu...apalagi mengajakmu terbang bersamaku menginjak indahnya dunia...
Mungkin..mungkin saja ini adalah sebuah ambigu yang takkan pernah berlalu, karena satu yang kuingin....
bukan bayangmu...
bukan kata-kata indahmu...
bukan...bukan itu...
tapi hadirmu.

Takkan pernah bosan diriku menunggu...meski kurasakan sang waktu tak lagi bersahabat denganku....menghina keterpurukanku di sini...menantimu!!!

Hari itu kau katakan bahwa kau ingin menangis....jangan....jangan lakukan itu..
biarkan aku saja yang menangis...
biarkan aku mengutuk diriku karena tak bisa memeluk dirimu ....dan membiarkan air mata kita tumpah dijalanan yang mungkin akan berguna bagi RUMPUT-RUMPUT kita...
biarkan aku mencaci diriku yang tak dapat berada disisimu saat kau tenggelam dalam gundahmu
dan biarkan aku mengumpat diriku yang tak sanggup menangkap paraunya suaramu karena menahan gejolak ...( entah..rindukah adanya..?? )
biarkan aku saja yang melakukannya...
untukmu
.

18.8.05

KAULAH.....!!!!!

Aku benar-benar tidak tahu apakah aku harus tertawa atau malah menangis dalam memulai hari ini....
sekelumit kisahku membuatku tertegun .. ah, orang bijak berkata .. bagaimana kau mulai hari, dengan cara yang sama pulalah akan kau akhiri hari. Jadi, kalau hari ini kulewati dengan penuh kesedihan .. KAULAH YANG HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATASNYA !!!
*hahahah .. tentu saja aku bercanda sayang, tegakah aku?*

Percayakah kamu kalau kukatakan aku tidak perduli lagi atas apa yang terjadi dalam kehidupanku? bahkan jika aku harus mati di tanganmu ..??
aku TIDAK akan pernah memaksamu mencintaiku, jauhkan pikiran itu dari otak jeniusmu sayang .. mungkin klise kedengarannya, tapi aku cukup puas .. ya di depan Tuhan aku berkata, Aku cukup puas kau ijinkan mencintaimu.

Kau berkata padaku, seharusnya aku tidak melakukan itu, ya .. seharusnya aku tidak melakukan itu .. tapi mengapa aku harus melakukan apa yang harus dan bukan apa yang kumau?
aku tahu segala konsekuensinya sayang, termasuk konsekuensi tetap mencintaimu ..

Apakah aku harus perduli tentang beribu hati lain yang mungkin akan tersakiti olehku? TIDAK !!!
Dan apakah aku harus perduli tentang beribu hati lain pula yang mungkin akan terus kau sakiti? jawabannya juga TIDAK !!!
yang ada di pikiranku sekarang hanyalah kamu .. dan aku bukan malaikat yang harus memperdulikan semua orang....
ya .. jika kau adalah seorang idiot sayang, maka akan kuterima penghargaan untuk
menemanimu menjadi seorang idiot pula ..

Lukisan Hati

Tak ada langit malam ini.Angin pun urung mampir sejenak menyibakkan sulur rambutku.Bintang pun surut, lalu oleh siapa titah akan disambut? Sketsa malam semakin suram...adakah yang sanggup mengusung rinduku saat ini?? dan entah, kau dalam pelukan siapa malam ini...
Sesungguhnya aku takkan pernah mampu dan berkeinginan untuk menghapus namamu dari hatiku ini, wanita yang bentangkan jalan hidupku untuk pertama kali. Walau kenangan yang pernah ada diantara kita tidaklah terlalu banyak, namun begitu nyata menjejak, bekas-bekas tapak kaki kau dan aku yang takkan pernah lekang oleh waktu. Apa yang pernah kita lewati bersama adalah sungguh satu hubungan yang sederhana, karena kau adalah aku dan aku adalah cerminmu..!!
Aku hanyalah seseorang yang mencoba berbicara mengungkapkan isi hati, telah ku seru engkau dalam keheningan tuk memandang bulan yang mencoba kembali terangi risaunya hatiku...Rindu..yah, rindu akan malam-malam yang senantiasa kita lewati bersama..rasa ini takkan terhapuskan oleh kemuliaan dunia atau pun terbelokkan oleh abad yang terlintas...
Andai kau tahu...
kau telah melintasi diriku sebagai angin lincah yang mengantarkan harum bunga surgawi bagi jiwaku yang lapar, kau telah menyentuh panca inderaku dan membangkitkan gairah serta menggetarkan laksana dedaunan di pohon-pohon.
Kini tunjukkan padaku bahwa kau memang ada, nyata...dalam wujud keanggunan yang selama ini senantiasa menjadi kembang dalam mimpiku..
Ingin kurasakan hembusan nafasmu saat ini.. agar aku dapati keleluasaanmu melalui bathinku...dan renggutlah selubung yang menutupi pandanganku terhadapmu...
serta tempatkanlah sayap-sayap di atas bahuku sehingga aku mampu terbang menuju pembaringanmu saat ini..agar aku mampu menyaksikan betapa dunia ini butuh kehadiranmu untuk memberi warna dan lentera yang kan mengusir setiap gelap disudut hatiku..
Aku hanya bisa meratapi malam-malam hampa yang mungkin saja akan ku lalui...tanpa peri kecil yang selalu hadir dengan candanya...dengan sekilas senyumnya yang mampu aku tangkap di bias sang rembulan...serta amarahnya yang lebih besar dari badai yang masih berbaik hati membiarkan sebuah kapal berlabuh di samuderanya..!!
Bagiku...kau telah memberikan pendengaran dan pengelihatan atas kejamnya dunia yang telah kita lewati...
dan sungguh, tak ingin ku lalui hari-hariku tanpa mendapatkan pengajaranmu...
tanpa hadirmu..
di sisiku.


--------------------------------------------------------------------------------

14.8.05

Andai Saja.....

"Andai aku punya keberanian .. ya .. sedikit saja .. maka akan kukepakkan sayapku menuju negeri tempat kau berteduh ..
akan kutatap matamu .. katakan betapa aku mengasihimu, dengan kasih yang tak sama ketika aku bercumbu dengan masa laluku..


Andai aku punya keberanian .. ya .. sedikit saja mungkin .. maka akan kularikan langkahku menuju tempat kau terjatuh .. mengulurkan tanganku dan membawa kau kembali melangkah .. sulit .. tapi kuyakin aku punya cukup kesabaran untuk memapahmu..


Atau andai Tuhan mengijinkanku menjadi air maka akan kubasuh setiap kepenatan hidupmu, memberi mu sedikit kesegaran .. tak banyak mungkin, tapi kuharap cukup untuk membuatmu tegar menghadapi esok. Atau aku bisa jadi angin yang menidurkanmu dalam buaianku, yang mengusap setiap kesah, dan mengubah setiap gersang hidupmu ..


dan di tengah setiap lukaku .. di sela setiap sakit hatimu .. mungkin kita bisa temukan sedikit arti hidup .. sedikit arti cinta .. dan sedikit arti kasih sayang, dan mungkin kita akan punya lebih banyak keberanian,
untuk melangkah lebih cepat, untuk berlari sejauh mungkin


dan waktu aku harus jatuh maka akan kuletakkan kau diatas awan ..
selimutkan kau dengan mega yang selalu indah .. karena engkau indah .. setidak nya masih seindah waktu pertama kali aku mengenalmu ..
bahkan tetap indah waktu "Tumor" mulai menggerogoti jiwaku


dan saat ini .. setidaknya aku tahu .. aku tidak sedang bermimpi .. setidaknya waktu aku mulai meletakkan segenap jiwaku dan menerjemahkan pikiranku ke atas kanvas ini ..


Setidaknya aku tidak sedang tidur memimpikanmu
."

13.8.05

Sang Nabi ( Kahlil Gibran)

CINTA...( Dikutip dari Sang Nabi : Kahlil Gibran, )

Ketika kau memasuki dunia tanpa musim tempat kaudapat tertawa, tapi tak seluruh gelak tawamu, dan menangis, tapi tak sehabis semua airmatamu.

Cinta tak memberikan apa-apa kecuali dirinya sendiri dan tiada mengambil apa pun kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tiada memiliki, pun tiada ingin dimiliki;
Karena cinta telah cukup bagi cinta.

Pabila kau mencintai kau takkan berkata, "Tuhan ada di dalam hatiku," tapi sebaliknya, "Aku berada di dalam hati Tuhan."

Dan jangan mengira kaudapat mengarahkan jalannya Cinta, sebab cinta, pabila dia menilaimu memang pantas, mengarahkan jalanmu.

Cinta tak menginginkan yang lain kecuali memenuhi dirinya. Namun pabila kau mencintai dan terpaksa memiliki berbagai keinginan, biarlah ini menjadi aneka keinginanmu: Meluluhkan diri dan mengalir bagaikan kali, yang menyanyikan melodinya bagai sang malam.

Mengenali penderitaan dari kelembutan yang begitu jauh.
Merasa dilukai akibat pemahamanmu sendiri tenung cinta;
Dan meneteskan darah dengan ikhlas dan gembira.
Terjaga di kala fajar dengan hati seringan awan dan mensyukuri hari haru penuh cahaya kasih;

Istirah di kala siang dan merenungkan kegembiraan cinta yang meluap-luap;

Kembali ke rumah di kala senja dengan rasa syukur;

Dan lalu tertidur dengan doa bagi kekasih di dalam hatimu dan sebuah gita puji pada bibirmu.

Sepucuk Suratku Untukmu

( Setelah kau baca surat ini, kau pun menangis..entah, tangisan kejujuran ataukah kepalsuan belaka...)

-----edited---------,
bukankah kebebasan adalah hak dari setiap insan yang ada didunia ini???
Aku tak pernah mengekang kehidupan seseorang, karena akupun mencintai sebuah kebebasan..
Kepadamu, kuberikan kebebasan secara utuh
tanpa harus mengikat dan mengekang.
Aku ingin kita memaknai setiap langkah yang telah kita pijak
menghargai setiap nafas yang kita hembuskan setiap waktu,
dan belajar menghargai betap hidup, kebebasan adalah satu kesatuan yang utuh dan tak dapat terpisahkan...
Begitu pula perasaan yang telah ada diantara kita..
kuharap tiada yang mampu menghalanginya...
Entah kau??
Mungkin aku tak selalu memiliki orang yang aku sayangi
tapi aku akan selalu berusaha menyayangi seseorang yang aku miliki...
yaitu dirimu.
( Entah kau..??)

Kau Tahu....

Masih saja malam ini..
benteng keangkuhan yang berbicara...
(-------edit---------)
Andai aku bisa....
maka malam-malamku ingin selalu bersamamu,
tertawa dan menangisi hidup ini...
Tanpa ada suatu sekat yang memisahkan kita.
tanpa ada suatu prasangka yang membayangi kita...
Tapi aku tak tahu,
harus bagaimana lagi melabuhkan rindu ini,
sedang kapalmu masih saja berlayar, bahkan tanpa pandangan sedikitpun padaku!!

Aku masih saja disini...
Sedang lilin dialtar hatiku kian redup...
dan aku semakin mencium nafas kematian...
ya, kematian...!!
Haruskah kapalku karam sebelum berlabuh..??
Ataukah kubiarkan denting-denting luka mengalun..
sekedar mengusir sepiku???

Jawaban Buat Adikku...

Bagaimana bisa aku bangkit, sedang serpihan-serpihan luka masih saja berserakan di hatiku !!
Begitu banyak cinta yang datang, namun tak satupun yang mampu memberi warna dalam hatiku..tak satupun yang mampu membangunkan aku dari mimpi-mimpi ....
Jiwaku seakan-akan tlah hilang diantara rimbun ilalang...
lenyap bersama hembusan angin hingga tak tahu lagi kemana ia akan berhenti berhembus...
Kuil hatiku tlah runtuh...

aku mohon,
ajarkan aku melebur dalam gelap, tanpa lenyap
rengkuh takut, tanpa surut
dan bangun dari ilusi namun tak beranjak pergi....
meski tenggelam dalam derai air mata !!

Demi Malam...

Demi malam yang selalu kubenci,
mengapa senantiasa terlahir puisi-puisi...
bukankah ia akan semakin menyayat hati ??
Andai saja puisi mampu berdendang,
ingin sekali kudengar dendang bahagia,
hingga mataku terpejam...
hingga penderitaanku mencair..
dan nestapa berubah menjadi seulas senyuman tanpa air mata !

Sejenak biarkan hatiku termenung...
sementara bayangmu masih saja disini...
aroma tubuhmu pun masih sempat tertinggal di sudut kamarku,entah...
aku makin letih...
letih dalam menimbun setiap inci asa dan kenangan...
Andai kau temani aku malam ini...
ada banyak rindu yang menghentak ingin berkisah
ada banyak mimpi yang belumlah selesai terjalin
ada banyak cerita yang ingin kubisikkan di telingamu,
bukan hanya betapa aku merindukanmu...
tapi aku juga mendamba kehadiranmu...
dan jika menurutmu cinta itu racun,
kau pun tahu akan kuteguk setiap tetesnya yang masih
tersisa...
sungguh, bukan bualan bibirku waktu kuucap setiap rindu
di gendang telingamu..
juga bukan ilusi saat tangan-tangan resah ini berusaha
menahanmu pergi..
Dan jika mencintaimu adalah suatu kesalahan,maka
takkan ada lagi kebenaran di dunia ini... setidaknya bagiku.



" Entah...aku tak tahu harus bagaimana lagi melukiskan
sgala rasa rindu dihatiku...
biarlah rindu tetaplah menjadi rindu, walau sesakkan
kalbu namun aku cukup bahagia bisa merindukanmu..."

11.8.05

Kisah Sepotong Jiwa...

" Malam yang dingin tlah menaburkan selimut hitamnya, dan seakan-akan tlah memaksaku tuk menggoreskan kata, melukiskan perasaan, bersama hembusan angin yang kian menusuk rongga jiwa..yang ingin muntah bersama lahar emosiku !!
Namun hasratku tuk mengungkapkannya adalah seperti danau yang sepenuh hati memantulkan kemerlip bintang- bintang langit..
atau seperti mawar yang slalu setia memberi keharuman bagi setiap tetes embun yang menari di kelopaknya..
Andai sepotong jiwamu mampu mencerna lilin-lilin malamku....maka,
masihkah berharga rindu dan rasa bila hanya mampu sesakkan kalbu...
masihkah tersisa kenangan demi kenangan...bila yang terindah menjadi beranjak terancam punah !!!
Dan masihkah cinta dan kerinduan memiliki makna manakala bayang-bayangnya telah mengaburkan hasrat diri????

Masih teringat jelas...malam itu kau datang mengambil lagi rindu yang pernah kau jadikan baju tidurku...sampai aku menggigil kedinginan....
Namun sampai saat ini...tak kan pernah kuhujat sepi meski kau sayat hati..



Jika jiwamu telah purna membaca apa yang dikikis angin di atas permukaan air, maka kau akan mengerti makna nafas bunga dalam desahan luka..."

Hujan Merahku...

"Jarak yang dingin membekukan dinding-dinding. Aku duduk membisu dipembaringan ..ada bekas debu dan lelehan di kaca jendela...Itulah air mataku. Harus berapa dering lagi yang bisa mendekatkan jarak kita?? Haruskah aku selalu menangisi hujan yang begitu patah hati dari langit yang muram,ia tak pernah tabah dalam derita...selalu ada yang tumpah meruah membanjiri tanah. Aku tak mengerti pada tiap butir yang pecah di dahan-dahan. Aku hanya merasa dayu. Apa karena jarak dengan semesta ia jadi begitu kesepian? Sebab jarak yang membuatku begitu haru dan beku adalah mata pisau yang selalu siap membunuhku!? Mungkin darah yang akan menetes akan menjadi hujan ..hujan yang merah. Aku angin kau menangisi hujan itu..."

AKU INGIN
 



Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
 
 


Sebuah Persembahan Dari Sapardi Djoko Damono, Sebagai sumber Segala Inspirasi Dari Cinta dan Kasih Sayang

 
 


 
 



 

1
Website Design - Dos & Donts of Custom website design.
Website Design