Prosaku
mungkin kau akan menjadi semakin ragu pada diriku, pada dirimu sendiri. Maka aku akan menyarankan untukmu mendengarkan detak jantungmu sendiri, dan aku akan bersiap-siap terbakar matahari begitu fajar pecah nanti. Kita sama tahu, cinta adalah nama lain dari keraguan. Tetapi, Sayang, bukankah keraguan pula yang melahirkan puisi-puisi kita? Aku telah begitu akrab dengan ruhmu yang ragu, bukankah ruh kita telah lama saling mencumbu? hadirmu adalah jawaban setiap keraguanmu, keraguanku. Dialah prosa yang selama ini belum pernah berhasil aku tuliskan. Kerinduanku padamu adalah kerinduanku pada setiap hembusan nafasmu, aroma tubuhmu, candamu...bahkan amarahmu... karena setiap kulihat gambarmu sejak itu pula aku terkena kutukan untuk slalu merindukanmu!!
2 Comments:
Entahlah...aku bingung...
hey,,, pas tgl ni ku ultah lhoo
Posting Komentar
<< Home