*
*
*
*
*
*
*

25.11.05

Sebuah Persembahan


Seharian langitku muram, entah telah berapa banyak air mata yang telah ia tumpahkan ke bumi tanpa kenal waktu...dan telah cukup lama aku berdiam diri, membiarkan jari-jariku ini tak melakukan sesuatu yang cukup berarti dalam hariku demi sebuah kenangan.
Sedang aku kini hanya sayu menatap jendela, di sebuah pesanggrahan yang begitu asing...sangat asing.
Dan aku masih di sini, sendiri...menatap jauh ke langit yang menyimpan duka yang mendalam hingga air matanya tak kunjung henti.
pintaku, baiknya kau dan aku mengikhlaskan hujan turun malam ini...biarkan ia tumpahkan dukanya malam ini...
hingga esok fajar tiba...kan kau jumpai indahnya hari.

2 Comments:

Anonymous Anonim said...

Lama banged kamu nggak nulis, trus baru nulis skrg. Bener soal meritnya?

Selasa, 29 November, 2005  
Anonymous Anonim said...

met menempuh idup baru yah..smoga bahagia dunia akhirat juga dikaruniai anak yang buanyak :p amiiiinn..

Kamis, 08 Desember, 2005  

Posting Komentar

<< Home

AKU INGIN
 



Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
 
 


Sebuah Persembahan Dari Sapardi Djoko Damono, Sebagai sumber Segala Inspirasi Dari Cinta dan Kasih Sayang

 
 


 
 



 

1
Website Design - Dos & Donts of Custom website design.
Website Design