"Aku menulis dari hati.Bacalah dengan mata hati, jika engkau sudi. Ia seumpama langit malam, yang sekali imbas kau pandang hanyalah kegelapan semata, yang kelam dan sepi. Namun dalam kegelapan itu mungkin ada kejora yang tersembunyi. JIka kau takut akan kegelapan, kan kupinjamkan cahaya keberanian padamu..Aku ingin kita cari kejora itu bersama-sama...dengan berbekal kekuatan cinta dan doa."
K, adakalanya kita harus bisa menikmati manisnya luka dan air mata?? Itukah? Namun bagaimana dengan setiap jengkal hidup dan kehidupan yang merintih, bahkan harus tertatih-tatih menahan perihnya luka.. terkadang tertawa, menangis.. mencoba menipu dengan bersembunyi dibalik topeng kepalsuan??!